Cantik -
Home / NGOCEH / Cantik
Cantik

Cantik

“Kecantikan itu untuk disyukuri, bukan dipamerkan.”
– Buya –

Cantik bukan nama tokoh roman dan fiksi milenial atau film bergenre cinta yang berlatar belakang agama. Tapi cantik adalah wanita yang memiliki wajah/muka yang elok, molek. Cantik bukan sebuah identitas tapi sebuah definisi, sebagian kemegahan dan kemewahan. Cantik juga bisa jadi topeng, sebuah pengalih perhatian atau tabir tersembunyi. Sebuah keindahan singkat dinikmati oleh yang bukan pemiliknya. Cantik bukan pilihan, bisa takdir, bisa digolongkan hawa nafsu jika ia bersifat aktif. Keinginan untuk cantik bisa jadi motivasi kehidupan, kemenangan dalam kompetisi, atau menguasai sesuatu. Merestorasi wajah menjadi cantik adalah pilihan, ia digoda untuk berubah, menerima takdir atau memilih diam.

Si cantik memang mudah mendapat penghormatan dari lingkungan yang dikuasai pria, mudah melakukan lobi ketika menawarkan kecantikan dan kelembutan. Mudah menciptakan merek ketika cantik menjadi ujung tombak. Mudah menjadi penawar di gersangnya padang pasir. Wajar, siapa yang tak terbuai dengan kecantikan, energi dasar dari hasrat manusia. Tapi cantik bisa jadi suap, gratifikasi yang merasuk dan merayu, memberikan paket hawa nafsu yang lengkap dengan dosa. Bagi si cantik mungkin ia akan diberikan segalanya, seperti ujian yang sangat mudah diselesaikan, jalan yang terbuka lebar, dan kesenangan yang tak disangka-sangka. 

Naomi Campbell, model berbibir sensual, berkulit gelap, ceking dan tinggi adalah kecantikan ideal –itu bagi sebagian orang- tapi bagi sebagian yang lain mungkin tidak. Bagi sopir truk yang suka minum bir sambil mengemudikan fuso enam roda, definisi cantik itu berasal dari sebuah poster kertas milik Sundari Sukoco yang ia beli di pinggir jalan antar kota. Itu baru satu orang, lain lagi di pantura, definisi kecantikan bisa ditularkan dari orkes dangdut yang menampilkan vokalis yang bermodal kemasan. Jadi kecantikan itu apakah sesuatu yang obyektif atau subyektif ? Jangan-jangan itu tergantung pada mata dan otak setiap orang.

Para filsuf berbeda pendapat tentang definisi kecantikan, Di zaman Pre-Socrates definisi cantik kurang lebih sebuah nilai estetika belaka yang berdasarkan proporsi dan angka, elemen kecerahan/kebeningan, simetri, harmoni dan warna-warna cerah. Menurut Plato, cantik ada pada pengukuran dan ukuran yang umum dari sebuah bagian yang cocok secara harmoni ke secara keseluruhan. Menurut Aristoteles cantik itu bedasarkan pada hukum simetri dan tidak dapat terdefinisi. Lain lagi Augustine Hippo : cantik mirip geometri dan keseimbangan. Menurut dia segitiga sama sisi lebih cantik dibanding segitiga sama kaki. Lalu menurut Plotinus : cantik mestinya ada pada detil yang menyeluruh, tidak bisa dibangun keluar dari keburukan.

Penganut Darwinisme memiliki definisi lain kecantikan yang ada sekarang adalah hasil seleksi pasangan pria. Seleksi alam itu yang memilih kesenangan seksual. Menurut Darwin ekor burung cenderawasih betina bukan hasil evolusi pertahanan tubuh, tapi ekor burung tersebut berasal dari pilihan burung jantan, sehingga karena seleksi jantan ekor kini ada burung cenderawasih betina yang mekar dan indah. Seleksi alam katanya. Meski pendapat ini masih bisa diperjelas dengan pendapat Wallace.

Cantik memang relatif tapi polanya sama, cantik adalah magnet yang menarik perhatian kaum lelaki.Bagi wanita kelas rendah, buruk rupa yang terdaftar sebagai kaum marjinal berwajah rata-rata mungkin kecantikan tidak penting, tapi menarik diikuti. Mereka tahu bahwa wanita cantik dapat menekan pria.

Kleopatra VII, ratu Mesir yang kekuasaannya diambil oleh Ptolomeus XII – saudaranya – akhirnya punya kesempatan berjumpa dengan Julius Caesar. Dikisahkan Caesar, pemimpin yang paling berkuasa di Roma terpesona oleh kecantikannya, ia segera mendukung tahta milik wanita tersebut. Hebatnya dalam waktu sembilan bulan sejak pertama kali jumpa, Caesarion, anak hasil hubungan mereka berdua lahir.

Antara tahun 47 sampai dengan 44 SM Kleopatra tahu bahwa ia bisa menggunakan kecantikannya untuk mempertahankan kekuasaannya, meski akhirnya ia mendengar dalam perjalanan pulang ke Mesir pada tanggal 15 Maret 44 SM, Julius Caesar dibunuh. Mungkin saat itu dia kalut, karena bagaimanapun juga Julius yang mengangkat tahta, dan mempertahankan kekuasaannya. Tapi kecantikan Kleopatra sangat melegenda, akhirnya setelah dua tahun, seorang pria yang berkuasa di Roma, Markus Antonius mengirim pesan kepada Kleopatra untuk berjumpa dengannya di Tarsus.

Saat ia berjumpa pertama kali dengan wanita itu, mudah ditebak. Markus Antonius terpesona oleh kecantikannya. Setahun lamanya mereka berdua bersama menghabiskan musim dingin di Alexandria. Hingga pada tahun 40 SM Kleopatra melahirkan 2 anak dari pria itu, Alexander Helios dan Kleopatra Selene II. Meski Kleopatra VII akhirnya harus menerima kenyataan bahwa kelak Markus bunuh diri karena diserang oleh Oktavianus yang didukung kekaisaran di Roma.

Mungkin Kleo sudah jenuh, bosan bertahun-tahun belakangan melayani dua pria yang paling berkuasa, menyaksikan keluarganya habis karena perebutan kekuasaan, banyaknya pengorbanan yang ia lakukan : pikiran, energi, tenaga, hingga akhirnya, dengan penuh keyakinan Kleopatra VII memasukkan tangannya ke dalam sebuah keranjang berisi ular berbisa, yang dengan cepat merenggut nyawa dan kekuasaannya. Padahal jika mau berpikir jernih, dia bisa menggunakan kecantikannya untuk mempengaruhi Oktavianus. …Sayangnya dia terlalu lelah. Akhirnya kita menikmati kisah dan kecantikannya yang abadi, meski masih ada ruang untuk menilai kebodohannya.

Tanggal 18 Desember 2015, saat itu persaingan kubu Partai Republik dan Demokrat memanas di Amerika, Michael Moore – sang sutradara “Bowling for Columbine” seorang demokrat – berdiri di depan Trump Plaza membentangkan spanduk bertuliskan “Kita semua Muslim.” Provokatif, karena Moore bukan muslim, tapi ia sedang mengecam kebijakan Trump tentang pelarangan imigran di linimasa Twitternya. Pesan itu bergejolak, cuitannya menuai pro dan kontra; namun ada yang menarik diantara jutaan cuitan : seorang wanita cantik dengan gelar Miss Puerto Rico 2015 membalas tweet tersebut, nadanya menjurus ke sara.

Cuitnya kira-kira begini : “Orang Islam menggunakan undang-undang kita untuk meneror Amerika dan membangun pangkalan minyak. Kita tidak bisa membandingkan Kristen, Yahudi dan Islam. Yahudi dan Kristen tidak punya agenda teror di buku mereka , dan apa yang orang Islam lakukan adalah memberikan minyak dan meneror negara ini dan banyak lagi.” Alih-alih dapat simpati, kalimatnya menjadi bumerang. Warganet menyerang pernyataannya yang sara dan sarkastik.

Nama wanita itu Destiny Velez, setelah cuitannya tersebut viral ; Organisasi Miss Puerto Rico mengklarifikasi bahwa tweet tersebut bukan representasi dari mereka dan Miss Velez harus melepas gelarnya selamanya. Wanita itu menitipkan pesan membalas tweet itu “Saya mohon maaf kepada setiap orang yang merasa tersudut dengan kalimat saya.” Secepat itu, Kini cuitannya dihapus dan akun twitter miliknya telah dibekukan. Secepat kilat, dunia yang membesarkannya hilang. Mungkin dia sedang mengalami PMS atau …. dia memang bodoh. Ketika berbagi kalimat-kalimat tajam tersebut. Meski akhirnya etika politik ditegakkan. Toh kecantikan memang tidak bisa dihapuskan di wajah Miss Puerto Rico, ia tetap saja cantik, meskipun kelihatannya sekarang ia terlihat bodoh.

Cantik bisa menjadi sombong dan angkuh, cantik bisa manipulatif., cantik memang menyihir dan membius. Meskipun ada istilah semakin cantik wanita maka semakin bodoh juga pola pikir wanita tersebut – bukan IQ rendah – tapi maksudnya ia bisa melakukan hal-hal diluar akal sehat, melampaui batas yaitu berbuat semaunya.

Cantik bukan sekedar pengakuan, tapi ada sesuatu yang disebut “rasa.” Mestinya Agama, etika dan moral tetap jadi landasan memilih kecantikan dan bukan mengubah jenis kelamin. Masih ada parameter rasa yang diperlukan untuk menilai diri dan memilih wanita. –bukan sekedar rasio dan simetri- yang cenderung mengedepankan anatomi dan fisilogi. Sekali-kali mungkin kita harus mengubah pikiran kita bahwa kecantikan lebih tepat disebut cobaan yang menanti rusaknya sebuah pilar, dan merobohkan bangunan di atasnya.

 

Loading

About Bernadi SSi.Apt

Penulis,blogger-novelis, pengedar obat bergelar apoteker, pekerja sosial yang humanis, penikmat sastra dan fotografi.

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share via
Copy link